
PONOROGO -Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arif Prasetyo, bersama Wakil Bupati Bunda Lisdyarita, meninjau ketersediaan serta kualitas beras di Gudang Bulog Ponorogo, Kamis (10/10/2025).
Dalam kunjungannya, Arif memastikan bahwa seluruh pangan yang dikeluarkan oleh Bulog memiliki kualitas dan kondisi yang baik. Ia menegaskan, beras tidak boleh dikeluarkan dari gudang jika kualitasnya tidak memenuhi standar.
“Hari ini saya cek beras yang disiapkan untuk bantuan pangan dan SPHP,” ujarnya.
Selain mengecek stok dan kualitas beras, Arif juga ingin memastikan penyerapan dan distribusi beras berjalan dengan baik, sesuai dengan harga, kualitas, dan tujuan yang diharapkan.
“Kalau di daerah butuh intervensi untuk menekan inflasi, kepala daerah bisa langsung menghubungi Bulog setempat agar dikeluarkan SPHP,” tambahnya.
Tak hanya beras, Arif juga meninjau kondisi penyerapan dan distribusi jagung di Bulog Ponorogo. Selain stok, ia menekankan pentingnya menjaga agar harga jagung tetap menguntungkan bagi petani, namun tetap terjangkau bagi peternak.
Arif menjelaskan, harga jagung yang sebelumnya berkisar Rp3.150 hingga Rp4.500 per kilogram kini meningkat menjadi Rp5.500 di tingkat petani, dengan kadar air 18–20 persen. Sementara di Gudang Bulog, jagung dibeli dengan harga Rp6.400 per kilogram untuk kadar air maksimal 14 persen.
“Yang saat ini kita bangun adalah ekosistem pangan yang harus menguntungkan petani dan peternak sekaligus,” jelasnya.
Sebagai daerah dengan sektor pertanian yang menjadi andalan ekonomi, Kabupaten Ponorogo dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur. Pada tahun 2024, produksi padi di Ponorogo mencapai 379.245 ton gabah kering giling (GKG).
Sementara itu, untuk komoditas jagung, Pemerintah Kabupaten Ponorogo bersama Polres Ponorogo baru saja meluncurkan program “Satu Desa Dua Hektare Tanaman Jagung” guna mendukung gerakan ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Kami sangat mendukung program apa pun yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Kemarin baru diluncurkan program penanaman jagung tiga hektar di setiap desa di Ponorogo,” ujar Bunda Lisdyarita. (adv/El)