LPPNU Ponorogo, Dorong Pertanian Organik untuk Kelestarian Alam dan Kesejahteraan Petani

PONOROGO– Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan pentingnya menjaga kelestarian alam dan mengubah pola pertanian demi kelangsungan pangan masyarakat serta kesejahteraan petani.

Pesan ini disampaikan dalam acara tasyakuran metik dan shodakohan masa tanam kedua Kelompok Tani “Tani Subur” sekaligus peluncuran Pupuk Organik Cair (POC) BIO SPF yang berlangsung di Joglo Gubuk Tani, Kelurahan Kepatihan, Minggu (13/5/2025).

Acara yang dihadiri oleh Forkopimcam Kecamatan Ponorogo Kota dan puluhan petani ini menjadi momen refleksi atas bencana banjir yang sering melanda areal persawahan di Kabupaten Ponorogo, khususnya di Kelurahan Kepatihan. Sugiri, yang akrab disapa Kang Giri, mengingatkan musibah banjir parah pada 14 Desember tahun lalu yang merendam sawah dan perumahan di wilayah tersebut.

“Kita sudah berupaya maksimal untuk mencegah banjir, tetapi Tuhan berkehendak lain,” ujar Kang Giri. Ia menekankan pentingnya partisipasi petani dalam mencegah bencana sekaligus meningkatkan produktivitas hasil pertanian melalui metode pertanian organik.

Bupati dua periode ini menjelaskan bahwa pertanian organik memiliki banyak keuntungan, termasuk kemampuan lahan untuk menyerap air lebih baik dan menghasilkan panen yang lebih sehat.

“Dengan metode ini, lahan menjadi lebih gembur dan produktivitas meningkat tanpa kontaminasi bahan kimia,” jelasnya.

Kang Giri juga mengajak seluruh petani untuk beralih ke metode pertanian organik. “Saya berterima kasih kepada panjenengan yang sudah memulai metode ini dan mengajak yang belum untuk bersama-sama beralih,” tutupnya.

Ketua Kelompok Tani Subur, Eko Wahyu Widodo, turut menyampaikan harapan agar pemerintah Kabupaten Ponorogo memberikan perhatian lebih kepada petani. “Kami berharap ada perubahan besar dalam perekonomian petani, baik dari hasil tonase maupun harga yang lebih baik,” ungkapnya.

Sementara Purwanto, Bendara Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Ponorogo mengatakan, tujuannya Louncing Pupuk Organik Cair (POC) BIO SPF untuk mengedukasi dan meyakinkan para petani agar beralih secara bertahap ke penggunaan pupuk organik.

“Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan pupuk kimia sedikit demi sedikit, dan mewujudkan sawah organik di Ponorogo,”ucapnya.

Mudah-mudahan terwujudlah. Kenapa harus pupuk organik, pertama sawah menjadi sehat, harga produksi murah, panenya sehat, resapan air bagus. Apalagi bahanya tersedia melimpah di sekitar kita.

Selain itu, Purwanto sudah pengaplikasian BIO SPF dalam pemupukan dilakukan dengan perbandingan 1:3 apapun ukurannya.

“Penyemprotan dilakukan tujuh hari sekali, mulai dari sebelum tanam setelah tanam dan seterusnya di semprot lagi, per kotak membutuhkan satu botol,” akunya.

Purwanto mengungkapkan sejak menggunakan BIO SDF, penggunaan pupuk kimia berkurang drastis secara bertahap. Mulai 20 persen hingga 50 persen sampai saat ini.

“Bertahap pengurangannya. Harapan kita 0 persen menuju pertanian organik. Di saya efektivitas penggunaan pupuk ini sangat terasa karena pertumbuhan lebih cepat dan kuat terhadap hama,” ungkapnya.

Pihaknya juga menjelaskan secara detail tentang POC BIO SPF yakni Tambahan BIO SPF, (S) – Stimulant artinya Zat Pengatur sehingga menjadi mikroba dan memproduksi hormon alami. (P) – Protectan artinya mencegah & melindungi adanya Hama & penyakit. (F) -Fertilizer artinya memproduksi Nutrisi atau Pupuk sehingga tanaman menjadi subur. (el)

 

 

 

 

 

 

 

Comments
Share it :