Bagian Umum Hadirkan Nuansa Klasik dalam Perayaan “Rikolo Semono”

Oplus_16777216

PONOROGO – Suasana klasik membuncah di Ponorogo mulai Rabu (9/7/2025). Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Ponorogo diwajibkan mengenakan busana tradisional surjan. Bukan sekadar mengenang masa lalu, surjan menjadi simbol kebangkitan jatidiri masyarakat yang berbudaya.

Kabag Umum Pemkab Ponorogo, Erni Harismawanti, menegaskan bahwa surjan bukan hanya warisan tekstil.

“Tapi juga warisan nilai dan jatidiri. Dengan mengenakannya, masyarakat Ponorogo tidak hanya bernostalgia tapi juga menghidupkan kembali semangat dan filosofi timur,” ujarnya.

Busana tradisional bermotif lurik itu kini menjadi visualisasi kuat akan masa silam. Erni membayangkan, Alun-alun Ponorogo dipenuhi para pemakai surjan dan blangkon, gamelan mengalun syahdu, dan aroma wedang jahe menguar dari sudut-sudut kota

“Suasana ini bukan hanya indah, tapi juga menyentuh akar budaya yang mulai terlupakan, apalagi diiringi alunan gamelan serta aroma khas wedang jahe yang menyatu dalam atmosfer budaya yang menyentuh akar tradisi lokal.” imbuhnya.

Oplus_16777216

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memberikan apresiasi tinggi terhadap gerakan kultural ini.

“Ini bagian dari edukasi budaya. Generasi muda bisa belajar tentang nilai-nilai luhur Jawa melalui motif surjan,” tuturnya.

Event tahunan Ponorogo Rikolo Semono digelar selama sepekan, dari tanggal 9 hingga 15 Juli 2025, sebagai rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 dan Hari Koperasi. Beragam pertunjukan budaya khas Ponoragan pun siap menghibur publik, termasuk jajanan jadul yang membangkitkan selera dan kenangan masa lampau. (el)

 

Comments
Share it :