PONOROGO – Sebanyak 30 peserta program Ansor Magang Jepang asal Ponorogo dinyatakan siap secara kompetensi dan mental setelah menyelesaikan Pelatihan Daerah (Pelatda), Selasa (29/7). Selanjutnya, mereka tinggal mengikuti Pelatihan Nasional (Pelatnas) sebelum diberangkatkan ke Jepang.
Penutupan pelatda digelar di Pondok Adhi Besari, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan. Kang Bupati Sugiri Sancoko yang hadir menyampaikan rasa bangganya atas semangat para peserta.
“Saya salut dan kagum atas keberhasilan sahabat-sahabat yang sudah pasti akan ke Jepang. Kalian telah berjuang gigih demi kemajuan Ansor,” ucapnya.
Ia juga berpesan agar para peserta menjaga nama baik Ansor dan NU selama menjalani magang di Negeri Sakura.
“Harga diri Ansor dan NU ada di dada njenengan. Jaga dengan martabat yang baik,” pesannya.
Program Ansor Magang Jepang merupakan kerja sama antara Kemnaker RI dan IM Japan. Tujuannya memberi pengalaman kerja di Jepang untuk meningkatkan keterampilan dan membuka peluang kerja bagi pemuda Indonesia.
Ketua PC GP Ansor Ponorogo, Muhammad Ilham, menyebut peserta telah melalui seleksi ketat dari ratusan pendaftar. Selama pelatda, mereka dibekali materi kaderisasi, budaya Jepang (BIM), dan pelatihan organisasi.
“Setiap akhir pekan mereka ikut kaderisasi. Siangnya belajar budaya Jepang, malamnya pelatihan organisasi,” jelas Ilham.
Magang berlangsung selama tiga tahun dan bisa diperpanjang hingga lima tahun. Peserta akan mendapat uang saku, sertifikat kompetensi, dan tunjangan usaha pasca-magang.
Setelah kembali ke tanah air, mereka juga difasilitasi job matching, workshop kewirausahaan, dan bantuan usaha mandiri sebagai dukungan karier berkelanjutan. (adv / el )