
PONOROGO -Harapan Kabupaten Ponorogo untuk menyabet predikat tertinggi dalam penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional 2025 kian menguat. Setelah melalui tahapan verifikasi dokumen dan verifikasi lanjutan, tim verifikator pusat dari Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Kesehatan turun langsung ke Bumi Reog.
Selama dua hari, 25–26 September 2025, tim verifikator menyambangi sejumlah titik lokus tatanan Kabupaten Sehat. Mereka mencocokkan fakta lapangan dengan dokumen yang sebelumnya dikirim oleh Pemkab Ponorogo.
Sofyan Apendi, verifikator dari Kemensesneg, menyebutkan bahwa penilaian KKS mencakup sembilan indikator utama. Mulai dari:
– Kehidupan masyarakat sehat mandiri
– Permukiman dan fasilitas umum
– Satuan pendidikan
– Pasar
– Perkantoran dan perindustrian
– Pariwisata
– Transportasi dan ketertiban lalu lintas
– Perlindungan sosial
– Penanggulangan bencana
“Hasil verifikasi lapangan ini akan kami bawa ke rapat pleno untuk menentukan penerima penghargaan Swasti Saba 2025. Kami sudah membawa nilai dari tahapan sebelumnya, lalu kami cocokan dengan fakta di lapangan,” ujar Sofyan.
Kang Bupati Sugiri Sancoko yang turut mendampingi tim verifikator menyatakan keyakinannya bahwa Ponorogo layak meraih predikat Swasti Saba Wistara, penghargaan tertinggi dalam KKS.
“Kalau di lapangan ternyata tidak layak, saya rela tidak dapat apa-apa. Tapi kami yakin, faktanya jauh lebih bagus daripada dokumen,” tegasnya.
Dengan semangat gotong royong dan komitmen lintas sektor, Ponorogo kini tinggal selangkah lagi menuju pengakuan nasional sebagai Kabupaten Sehat dengan predikat Wistara. Masyarakat pun menanti hasil rapat pleno dengan penuh harap. (adv/El)