
PONOROGO — Dunia tinju Indonesia kembali berdenyut kencang. Ajang bergengsi Ring TARKAM, yang mengusung semangat “Tinjunya Anak Kampus”, kembali hadir untuk ketiga kalinya—kali ini dengan skala yang jauh lebih besar dan gaung yang menjangkau Asia Tenggara.
Setelah sukses memukau publik Surabaya dan memadati Alun-Alun Ponorogo dengan puluhan ribu penonton, *Ring TARKAM Part 3* akan digelar 24–26 Juli mendatang dengan format yang lebih eksplosif: 17 laga, termasuk 1 perebutan Sabuk WBC Asia, akan menjadi sajian utama. Tak tanggung-tanggung, laga ini bakal disiarkan langsung ke Malaysia, Singapura, Filipina, hingga Thailand lewat dukungan media besar seperti MNC dan POPS.
Acara ini tak hanya soal adu jotos di atas ring. Lebih dari itu, ini adalah gerakan untuk membangkitkan kejayaan tinju nasional era Ellyas Pical dan Chris John—dua legenda yang juga akan turut hadir memberi dukungan langsung.
Yang menarik, sosok muda di balik semua ini adalah Muhammad Gibran Cahyaning Pengeran. Dengan segudang semangat dan ide kreatifnya, ia sukses menggagas konsep sportainment—menggabungkan sport dan entertainment—yang menjadikan tinju tak hanya kompetitif tapi juga menghibur dan membangun.
“Ring TARKAM bukan cuma soal menang-kalah, tapi juga soal membangun karakter, semangat, dan harapan baru bagi anak muda Indonesia,” ujar Gibran, yang kini tercatat sebagai promotor tinju termuda peraih rekor MURI.
Event ini akan menyuguhkan deretan sabuk prestisius seperti Sabuk Emas Bupati dan Sabuk KTI sebagai bentuk penghargaan bagi para petinju berbakat tanah air yang siap menapaki level lebih tinggi.
Dengan atmosfer yang tetap merakyat dan aksesibilitas yang luas, Ring TARKAM Part 3 diharapkan menjadi tonggak baru olahraga tinju Indonesia—dimulai dari ring tarkam, menuju pentas dunia. (El)